https://sragen.times.co.id/
Berita

Menag RI: Perbedaan Teknis Hisab Rukyat Perlu Dijawab dengan Fikih dan Teknologi

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:33
Menag RI: Perbedaan Teknis Hisab Rukyat Perlu Dijawab dengan Fikih dan Teknologi Menag RI Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan melalui tayangan video pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Rukyat di Wajo, Sulawesi Selatan. (FOTO: Kemenag RI for TIMES Indonesia)

TIMES SRAGEN, JAKARTA – Menteri Agama RI (Menag RI) Nasaruddin Umar mengungkapkan, tantangan hisab rukyat di era digital perlu dijawab melalui penguatan fikih dan pemanfaatan teknologi secara seimbang.

Hal tersebut disampaikan Menag melalui tayangan video pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Rukyat di Wajo, Sulawesi Selatan.

Menag menyampaikan, syiar Islam, termasuk penetapan awal bulan hijriah, harus terus dikembangkan seiring dinamika dan kemajuan zaman. Pemanfaatan teknologi, menurutnya, menjadi kebutuhan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi, namun tetap harus berpijak pada prinsip-prinsip syariah.

“Semakin canggih teknologi, semakin penting kita beradaptasi. Namun perlu diingat, urusan agama bukan semata teknologi, melainkan syariah,” katanya dikutip TIMES Indonesia Minggu (21/12/2025).

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengingatkan, penentuan awal bulan memiliki landasan syariah yang kuat sebagaimana ditegaskan dalam hadis Nabi Muhammad Saw. “Berpuasalah ketika melihat bulan dan berbukalah ketika melihat bulan,” tuturnya.

Meski demikian, Menag mengakui adanya perbedaan pandangan di kalangan umat Islam terkait penggunaan rukyat dan hisab. Di Indonesia, pendekatan penetapan awal bulan memberi ruang bagi hisab sebagai bagian dari ikhtiar ilmiah yang mendukung proses pengambilan keputusan keagamaan.

“Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Silakan berbeda, tetapi jangan sampai perbedaan tersebut berkembang menjadi konflik,” tegasnya.

Melalui pelaksanaan Bimtek ini, Menag berharap berbagai perbedaan teknis dalam praktik hisab rukyat dapat dikelola secara ilmiah, objektif, dan beradab.

Ia menilai forum teknis seperti Bimtek menjadi sarana penting untuk mempertemukan pemahaman fikih dengan perkembangan teknologi, sekaligus memperkuat ukhuwah dan kebersamaan umat.

Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Pondok Pesantren As’adiyah yang telah menjadi tuan rumah kegiatan. Ia berharap hasil Bimtek dapat memberi manfaat nyata dan berkelanjutan dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia hisab rukyat di daerah.

Lebih lanjut, Menag menjelaskan, Bimtek Hisab Rukyat di Wajo diarahkan untuk meningkatkan kompetensi peserta, baik dalam memahami dasar-dasar syariah maupun dalam penerapan teknologi observasi.

Dengan pendekatan tersebut, Kementerian Agama menargetkan terwujudnya praktik penetapan awal bulan yang akurat, inklusif, dan tetap berlandaskan fikih. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sragen just now

Welcome to TIMES Sragen

TIMES Sragen is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.