TIMES SRAGEN, BANDUNG – Nijmi Juhrufah Laila Hisni (19) terus menyuarakan pemberdayaan pelajar perempuan. Lewat sederet prestasi nasional hingga forum global, gadis asal Bandung ini tak henti menunjukkan bahwa anak muda, khususnya perempuan, mampu menjadi pemimpin dan penggerak perubahan.

"Saya ingin perempuan muda di manapun berada tahu bahwa mereka tidak harus menunggu dewasa untuk punya suara,” ujar mahasiswi Ilmu Politik dan aktivis muda kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Selasa (1/7/2025).

Nijmi yang akrab disapa Imi, telah menorehkan berbagai pencapaian seperti meraih medali emas OSPAN 2023 bidang Bahasa Inggris dan Biologi, juara harapan Dalton Science Competition tingkat provinsi, hingga mewakili Jawa Barat dalam olimpiade nasional. 

Tak hanya sampai di situ, anak ketiga dari empat bersaudara yang hobi menggambar, bermain alat musik, belajar hal baru, bersosialisasi, dan menulis ini juga menjadi delegasi aktif dalam forum internasional seperti International Youth Day oleh UNAI, AIESEC Youth Today, dan Global Innovative Education Forum 2024.

Dari Ruang Kelas ke Forum Dunia

Sebagai relawan ASEAN Youth Organization dan peraih sertifikat UNICEF dalam isu perlindungan anak, Nijmi telah terlibat langsung dalam kampanye sosial berskala Asia Tenggara. Ia percaya bahwa pendidikan dan partisipasi perempuan tidak boleh dibatasi oleh stereotip sosial.

“Banyak teman perempuan yang cerdas tapi takut bersuara karena merasa itu bukan tempatnya. Saya ingin mengubah itu,” ucap pemilik akun media sosial Instagram @nijmijuhrufah sembari tersenyum manis.

Memimpin dan Menginspirasi

Semangat kepemimpinan sudah ia tunjukkan sejak SMP sebagai wakil ketua OSIS, hingga menjabat di berbagai organisasi sekolah dan kampus. Selain aktif di Himpunan Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik, Nijmi juga pernah diundang sebagai pelajar berprestasi dalam Debat Wakil Wali Kota Bandung.

Tak hanya akademik, dalam hal ini lebih lanjut dia juga juara lomba tari dan renang di tingkat kabupaten serta Winner Puteri Pendidikan Remaja Jabar 2025. Hal ini tentunya membuktikan bahwa potensi perempuan bisa berkembang di berbagai bidang.

Membangun Ruang Aman dan Setara

Kini, Nijmi tengah mempersiapkan “Forum Pelajar Perempuan” dan Sekolah Kepemimpinan Perempuan Muda ruang aman untuk berbagi, belajar public speaking, hingga memahami hak dan perlindungan anak. “Advokasi bukan dimulai dari berbicara, tapi dari memahami,” tuturnya.

Harapan untuk Masa Depan

Lebih jauh dirinya berharap banyak advokasinya bisa menjadi gerakan bersama. “Kalau kita ingin memajukan bangsa, maka harus mulai dari siapa yang hari ini paling sering didiamkan yaitu pelajar perempuan,” tuturnya tegas.

Lewat perjuangannya, Nijmi ingin semua perempuan muda berani bicara, berani memimpin, dan berani jadi dirinya sendiri. Sebab ketika perempuan diberi ruang, mereka bukan hanya tumbuh tapi membawa dunia ikut bertumbuh bersama. (*)